Kamis, 19 Agustus 2010

PERKOSAAN UKHTI RIA

Cuma 15 menit perjalanan, tapi Ria menghabiskan waktu itu dengan menulis SMS di HPnya. Asyik betul dia dengan tombol-tombol keypad, sampai tidak menyadari Bang Amir memberi kode kepada mobil APV di belakangnya. Ria baru kaget ketika Bang Amir tiba-tiba menghentikan motornya karena APV tadi tiba-tiba nyalip dan berhenti dengan memepetnya. Ria cepat melompat turun. Apalagi ia melihat dua lelaki beringas tiba-tiba turun dari APV dan langsung meninju Bang Amir sampai terjatuh di aspal bersama motornya. Ria memekik kecil melihat kejadian tak terduga itu. Saking mengejutkannya, ia hanya terdiam di tempat. Ia baru sadar ketika salah satu lelaki menyambar pergelangan tangannya dan menyeretnya ke dalam mobil. Ria meronta, tetapi lelaki satunya mendorongnya dari belakang. Ibu muda itu didorong dengan kasar ke dalam mobil.

Tubuhnya yang cenderung kurus terdorong keras ke arah seorang lelaki yang duduk di jok tengah. Ria menjerit sejadinya saat lelaki itu memeluknya. Tahu-tahu, Ria merasa kedua tangannya ditelikung ke belakang punggungnya dan diikat. Lalu, ia didudukkan di antara dua lelaki.
"Eeeehhh.... apaan ini ??!!!" Ria memekik. Matanya melotot, saat lelaki di sebelah kirinya tahu-tahu mencomot payudara kirinya dari luar jilbabnya. Ia coba meronta, tapi sia-sia, bahkan lelaki itu makin keras mencengkeram payudaranya yang tak seberapa besar. Ria kini mulai merintih kesakitan...."Aduh.... ampun.... sakit.... lepaskan... kalian mau apa ?... aaakhhh..." Ria merintih di tengah pekik marah bercampur takutnya.

Perempuan berumur 35 tahun itu bergidik. Di kanan dan kirinya ada dua lelaki yang meremas-remas payudaranya. Sementara di depannya, seorang lagi berlutut di antara dua kakinya. Tahu-tahu lelaki di depannya memasukkan tangannya ke balik rok panjangnya. Dengan gerakan kilat, lelaki itu berhasil menarik lepas celana panjang Ria sekaligus celana dalam katunnya yang berwarna putih.
Wajah Ria yang sawo matang jadi pucat pasi. Ia hampir menangis melihat lelaki itu menggodanya dengan menciumi celana dalamnya. "Memek Mbak Ria harum.... pasti enak ngejilatinnya..." kata lelaki itu sambil menjilati bagian muka celana dalam Ria. "Kamu mau cium bau memekmu sendiri ?" lelaki itu lalu menyodorkan celana dalam Ria ke wajahnya. Ria melengos sambil mulai terisak.

Namun tiba-tiba lelaki itu dengan kasar menyumpal mulut Ria dengan celana dalamnya.
Dengan kasar pula, ia menyingkap jilbab Ria, merobek bagian muka blusnya dan mengeluarkan payudara kanan Ria dari bra-nya."Mmmmffff....nnngghhhh.... mmmffff...." Ria menjerit di balik sumbat mulutnya. Putingnya dijepit dua jari lelaki itu dengan kuat, ditarik dan diguncang-guncangkan. "Ayo mengerang, merintih.... nangis.... gue pengen denger perempuan kayak lo merintih-rintih...." bentaknya. Puting Ria terlihat gepeng ketika lelaki itu menariknya menjauh dan dengan tiba-tiba melepaskannya. Benar saja, dari kedua mata Ria mengalir deras air mata.

"Gue mau lihat memek lo !" lelaki itu kemudian melucuti rok panjang Ria. Perempuan sunda itu terisak-isak. Dia begitu shock mendapat serangan tersebut. Bagian bawah tubuhnya telanjang kini. Kontras dengan kepalanya yang terbungkus jilbab panjang. "Mmmmff... mmffffff...." Ria mengerang lagi ketika kedua kakinya ditarik berlawanan oleh dua lelaki di sebelahnya. Otomatis, kini selangkangannya terbuka lebar, memperlihatkan vaginanya yang berbulu tipis.

Tanpa ba bi bu, lelaki di depannya langsung menusukkan telunjuk ke liang vagina Ria. Karuan saja Ria melotot. Tubuhnya mengejang. Telunjuk yang gemuk itu lumayan menyakiti vaginanya yang kering. Sakit dan terhina, itulah yang dirasakan perempuan beranak tiga ini. Telunjuk lelaki itu masih berputar-putr di dalam vaginanya. Dua lelaki yang mengapitnya kini malah betul-betul merenggut bra-nya sampai putus. Dan langsung saja keduanya asyik dengan putingnya.
Tubuh Ria bergetar merasakan kedua putingnya diserang dua lelaki dewasa. Itu berakibat pada keluarnya secara alami cairan di vaginanya.....Telunjuk lelaki itu di dalam vagina Ria mulai merasakan keluarnya cairan. Dijelajahinya terus setiap inchi bagian dalam vagina perempuan dewasa itu.

Ria memejamkan matanya. Nafasnya mulai memburu oleh rangsangan yang tak bisa ditolaknya. Sekali ia memekik dan matanya melotot saat lelaki yang sedang mempermainkan vaginanya menyusul memasukkan jari tengahnya. Dengan dua jari, digaruknya bagian dalam dinding depan vaginanya. Sementara dua lelaki yang sedang menetek padanya merasakan putingnya makin mengeras.
Perlahan dua jari itu digerakkan maju mundur di dalam vagina Ria. "Aku ingin membuatmu merasakan kenikmatan tiada duanya di dalam memekmu ini..." katanya sambil mulai menambah laju gerakan tangannya. Suara kocokan di vagina Ria mulai keluar. Ria menggigit bibirnya, berusaha menahan keluarnya rintihan, erangan atau desahan. Ria tahu, suara itu justru membuat pemerkosanya makin bergairah.Tetapi, rangsangan di vagina dan kedua putingnya begitu kuat. Ria menyerah. Perlahan dari bibir tipisnya mulai keluar erangan. Mula-mula seperti erangan kesakitan, tetapi kemudian berubah menjadi rintihan perempuan binal yang tengah menuju puncak kenikmatan...."Ahh...ah...ah... ounghhh... ahhh.... nnnggg,,,, mmmfff..." erangan Ria makin membuat lelaki yang mengaduk-aduk vaginanya makin bernafsu. Apalagi kini dua jarinya sudah betul-betul basah oleh cairan dari vagina ibu muda itu.

Pada satu titik, lelaki itu mendorong jauh-jauh kedua jarinya ke vagina Ria lalu mendiamkannya. Yang terlihat kemudian sungguh luar biasa. Perempuan berjilbab itu justru menggoyang-goyangkan pinggulnya sendiri, seperti tengah mengejar puncak kenikmatannya. "Ayo terus Mbak.... goyang terus....terus...." goda lelaki itu. Ria tampaknya tak peduli. Ia pejamkan mata, gigit bibir dan akhirnya memekik seperti histeris ketika mencapai orgasmenya. Seluruh tubuhnya mengejang.
Tetapi, ia tak bisa sepenuhnya menikmati orgasmenya. Sebab, saat ia memekik puas, lelaki di depannya dengan kasar mencabuti helai demi helai rambut kemaluannya....Wajahnya kini merah padam. Di depannya, lelaki yang mengaduk-aduk vaginanya menggoda dengan menjilati kedua jarinya yang berlendir. "Dasar perek.... diperkosa kok bisa orgasme !" kata lelaki itu.

Nafas Ria masih tersengal-sengal saat lelaki itu tahu-tahu menyurukkan wajah ke vaginanya. Lalu dengan buas menjilati dan menguyah vagina Ria.... Ria terpeki-pekik merasakan liang vaginanya dilebarkan lalu lidah lelaki itu menjulur jauh ke dalam. "Sebentar lagi yang masuk ke sini kontol-kontol bapak-bapak ini," kata lelaki itu dengan kumis dan jenggot yang belepotan lendir vagina Ria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar